Guru agama Saint Mary, Pak Simon, memberitahu murid kelas 9.2, "Minggu depan saya merencanakan untuk mengajar tentang dosa kebohongan. Untuk membantu Anda memahaminya, saya ingin Anda semua membaca Markus pasal 17."
Pada Minggu berikutnya, ketika bersiap menyampaikan khotbahnya, Pak Simon berkata, "Saya ingin tahu berapa banyak di antara Anda telah membaca Markus 17."
Semua murid kelas 9.2, mengacungkan jarinya, kecuali yang beragama muslim dan si Alto Hebat a.k.a Stefani Ratu. Padahal si Alto ini orang Katolik.
Pak Simon bertanya, "Ratu, apakah dikau tidak membaca Markus 17?"
Si Alto yang biasa baca Kitab Suci sebelum tidur berkata sejujur-jujurnya: "Pak Imon ki kepriben? Wong seumur hidupnya, pak Markus itu hanya menulis 16 pasal."
Pak Simon bertanya, "Ratu, apakah dikau tidak membaca Markus 17?"
Si Alto yang biasa baca Kitab Suci sebelum tidur berkata sejujur-jujurnya: "Pak Imon ki kepriben? Wong seumur hidupnya, pak Markus itu hanya menulis 16 pasal."
Sambil tersenyum, pak Simon berkata: :"Nah, sekarang saya akan memulai pelajaran mengenai Dosa dan Kebohongan"
Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. (Amsal 12:22)
Note: Cerita ini hanya khayalan Alto

No comments:
Post a Comment
Hello kawan!
Put your comments under here.... Please!!!
Also, you may use the emoticon above by typing the code...