
KIMONO
YUKATA
( baju sesudah mandi) adalah jenis kimono nonformal yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis yang dipakai untuk kesempatan santai di musim panas. Yukata dibuat dari bahan katun yang mudah dilewati angin, agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam dengan air panas di Jepang.Pada umumnya, Yukata biasanya dibuat dari kain katun walaupun banyak yang dibuat dari tekstil campuran, seperti katun yang dicampur dengan poliester.
Di Jepang, musim panas berarti musim pesta kembang api dan matsuri (festival musim panas). Jika terlihat orang memakai Yukata, berarti tidak jauh dari tempat itu ada matsuri atau pesta kembang api. Yukata juga disediakan di kamar hotel, penginapan ala Jepang (ryokan) dan pemandian air panas (onsen).
Jika digunakan untuk tidur, Yukata bisa dikenakan begitu saja oleh pria dan wanita tanpa mengenakan pakaian dalam. Sedangkan jika Yukata dikenakan untuk keluar rumah, laki-laki biasanya tidak memakai kaus dalam, melainkan hanya mengenakan celana dalam atau celana pendek.
dan sejenisnya. Kimono, semakin bagus kualitasnya, semakin melangit pula harganya. Tak jarang orang Jepang sendiri ada yang tak mampu untuk membelinya. Maka, penyewaan Kimono pun jadi salah satu solusi.
Pun, seperti yang saya temui saat ini. Beberapa bulan menjelang wisuda, banyak tawaran rental Kimono untuk upacara wisuda. Kimono khusus untuk wisuda sedikit berbeda dengan acara biasa, karena ditambahkan dengan hakama (semacam celana longgar yang dipakai diluar Kimono).
Satu paket rental sudah termasuk sewa kimono, hakama, tas jinjing kecil, alas kaki+kaos kaki, jasa pemakaian kimono serta tata rambut. Ada juga yang ditambah photo studio lengkap dengan photo frame eksklusif. Rental hanya berlaku untuk sehari. Pagi dipakai, siang wisuda, sore sudah harus dikembalikan lagi.
KIMONO WANITA
Kimono untuk wanita terdiri dari berbagai jenis yang semuanya sarat dengan simbolisme dan isyarat-isyarat terselubung. Pilihan jenis kimono tertentu bisa menunjukkan umur si pemakai, status perkawinan (masih lajang atau sudah menikah), dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri.
Jenis-jenis kimono wanita disusun menurut tingkatan formalitas, mulai dari kimono yang paling formal hingga kimono santai:
Tomesode
Tomesode adalah jenis kimono yang paling formal, umumnya berwarna hitam dan hanya dikenakan oleh wanita yang sudah menikah. Tomesode yang berwarna hitam disebut Kurotomesode. Pada kimono jenis Tomesode terdapat lambang keluarga (kamon) si pemakai. Lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada) seusai dengan tingkat formalitas kimono. Ciri khas Tomesode adalah motif yang indah pada suso (bagian bawah sekitar kaki). Tomesode dikenakan untuk menghadiri resepsi pernikahan, pesta atau acara-acara yang sangat resmi.

Furisode
Homongi
Homongi adalah kimono formal untuk wanita yang sudah menikah atau wanita dewasa yang belum menikah. Homongi dikenakan wanita yang sudah menikah untuk menghadiri resepsi pernikahan, pesta-pesta resmi, Tahun Baru, atau upacara minum teh.

No comments:
Post a Comment
Hello kawan!
Put your comments under here.... Please!!!
Also, you may use the emoticon above by typing the code...